Ayam Ketawa

AYAM KETAWA” YANG HAMPIR PUNAH
-
-
Ayam bisa ketawa ? Apa ada ? Ya memang ada. Ayam Ketawa ini suara kokok ayam jantannya (jago) memang seperti layaknya suara ketawa manusia pada umumnya.

-

Ayam Ketawa adalah salah satu jenis fauna unggas yang ada di Indonesia dan hampir punah atau dengan kata lain hampir tinggal legenda saja. “Ayam Ketawa” dalam bahasa Bugis disebut Manu “Gaga”. Karena terbatasnya masyarakat yang memelihara dan mempunyai Ayam Ketawa, menyebabkan terbatasnya penyebaran Ayam Ketawa di tengah-tengah masyarakat dan tidak sepopuler seperti ayam kampung lainnya.

-

Keberadaan Ayam Ketawa bisa kita jumpai di Kabupaten Sidrap, 183 km arah Utara dari Makassar (Provinsi Sulawesi Selatan), merupakan habitat aslinya. Di  daerah habitat aslinya (Sidrap), terutama di Kecamatan Baranti dan sekitarnya, Ayam Ketawa atau Manu “Gaga telah dipelihara oleh masyarakat secara turun temurun dari generasi ke generasi. Dahulunya Ayam Ketawa hanya dipelihara dan berkembang biak di lingkungan Kraton Bugis terutama kalangan Bangsawan Bugis (Andi) yang merupakan symbol status sosial.

-

Seiring dengan perkembangan zaman dan sejalan dengan kebijaksanaan yang telah ditempuh oleh Pemerintah Kabupaten Sidrap, lama kelamaan Ayam Ketawa tersebar dan mulai banyak dipelihara oleh semua lapisan masyarakat di Sidrap dan sekitarnya bahkan lambat tapi pasti telah menyebar ke seluruh Wilayah NKRI walaupun dalam jumlah yang terbatas. (Pembudidayaan Ayam Ketawa kini  telah pula merambah ke Jawa Tengah, seperti di kota Semarang, Madiun, Blitar  dan lainnya)

-

Ayam Ketawa memiliki keunikan pada suaranya saat berkokok dimana saat berkokok Ayam Ketawa mengeluarkan suara seperti orang ketawa yang kalau di eja sebagai berikut : KU-KRU-KHU-KHA-KHA-KHA-KHA-KHA-KHA dan seterusnya dengan interval suara cepat disebut “Garetek” dan dengan interval suara lambat disebut “Gaga” serta suara mendayu-dayu disebut “Dodo”. Selain memiliki suara yang unik, Ayam Ketawa juga mempunyai warna bulu yang menarik dan di dukung oleh bentuk tubuh yang enak di pandang mata.

-

Ayam Ketawa ini di tempat asalnya di daerah Sidrap, sering dikonteskan seni suara ketawanya. Yang menarik dalam satu kali kontes pesertanya bisa mencapai 700 sampai 800 ekor ayam. Cara penjurian nya hampir sama dengan kontes lomba burung perkutut, tapi bedanya kontes ini tidak memakai kurungan, cuma batang bambu atau kayu yang dipasang sebagai tempat berdiri Ayam Ketawa ini. Ayam Ketawa yang telah menang kontes harganya bisa mencapai puluhan juta rupiah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar